HEMAT DAN CERDAS YUK


Jumat, 13 Februari 2009

FUMKI (Forum Ukhuwah Mahasiswa Kebidanan Indonesia)






assalaamualaikum wr.wb

pa kbr temen2…baik2 kan…?
maaf baru ikut posting.
wah ternyata diantara kesibukan temen2 kuliah, masih mau menyempatkan waktu untuk menjalin silaturrahim dengan teman2 sperjuangan di kebidanan. salut deh…!

hm, terkait dengan title yg saya ambil, sebenarnya ini terinspirasi dari tmn2 yang ada di FK (Fakultas Kedokteran) diaman mereka punya tempat kumpul antar mahasiswa kedokteran dari sabang sampai merauke. tempat kumpul yang saya maksud disini adl FULDFK (Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah fakultas Kedokteran). FULDFK sendiri beranggotakan mahasiswa kedokteran dari semua universitas yg ada di Indonesia, baik itu universitas negeri maupun swasta. nah, di FULDFK ini mereka sering nagdain acara terkait pengembangan ilmu kedokteran dari berbagai aspek. jadi, ilmu yang didapat tidak hanya dari bangku kuliah saja, tetapi juga dari seminar-seminar yang diadakan oleh FULDFK sendiri. kayak kemarin waktu ada acara ANTIBIOTIC 4 di Unissula misalnya, mereka mendatangkan tokoh kedokteran dari Brunei (Umar Hasan Kasule) yang mbahas ttg Nutrisi dari sisi yang berbeda, kemudian Prof. SOleh dari kediri yang membahas tentang TAhajud seabagi terapi penyembuhan penyakit apapun (Psikoneuroimunologi), ada Dadang Hawari dsb.
jujur, saya iri dengan komunitas tmn2 dari FK itu. mereka bisa saling mengenal tmn2 antar universitas dan anta pulau, mereka bisa bertukar pengalaman dan bertukar ilmu.
sempat etrpikir pada waktu itu, kenapa ya jurusan kebidanan kok tidak ada komunitas semacam ini? padahal kita juga berpotensi untuk membentuk komunitas seamcam ini, alasannya:
1. Hampir setiap provinsi dan kabupaten punya sekolah kebidanan (baik itu dari akademi, universitas, maupun poltekes dan stikes)
2. ilmu kebidanan selalu berkembang sepanjang waktu
3. profesi bidan memungkinkan kita melanglang sampai ke pelosok negeri dalam rangka mengabdikan diri pada masyarakat

nah, berdasar pada alasan itu, maka di sini saya mengajak temen2 mahasiswa bidan untuk `berembug` (diskusi) ttg ini. supaya suatu saat bisa terlahir Forum Ukhuwah Mahasiswa Kebidanan Indonesia (FUKI) atau nama yang lain terserah, dimana kita bisa merasa saling memiliki meskipun saling jauh, saling berbagi, dan saling menguatkan satu sama lain. BAHWA DIMANAPUN BIDAN BERADA, KITA TAK PERNAH SENDIRI.
Okey, saya tunggu respon dari temen2.
mumpung belum pada lulus, karena saya sendiri bulan november 09 rencana mau ikut wisuda. hehehe…
keep d`spirit (*_*)

salam dari pekalongan
(yayah)

Hitung Status Gizi Kamu

Apakah saat ini kamu ngerasa tubuhmu terlalu kurus? Atau justru ngerasa kelebihan BB? Atau kamu uring-uringan ketika ada yang bilang:

”Ih, tubuh kok kayak drum. Diet dikit dong…!”

Mending stop dulu deh pikiran-pikairan negatif tentang tubuhmu. Coba kamu ukur berapa TB (Tinggi Badan) dan BB (Berat Badan) mu, kemudian hitung dengan rumus IMT (Indeks Masa Tubuh) untuk mengetahui apakah benar tubuhmu terlalu kurus ataukah terlalu gemuk.

Setelah kamu dapatkan berapa BB dan TB kamu, kemudian hitung dengan rumus berikut:

IMT = BB (kg)

TB(m) x TB(m)

Dari hasil rumus tersebut, kemudian hasilnya digolongkan ke dalam tiga kategori sbb:


Kategori

IMT

Kurus

Kekurangan BB tingkat berat

<>

Kekurangan BB tingkat ringan

17,0-18,5

Normal


>18,5-25,0

Gemuk

Kelebihan BB tingkat ringan

>25,0-27,0

Kelebihan BB tingkat berat

>27,0

Tabel kategori ambang batas IMT untuk Indonesia (sumber :D epkes, 1994 Pedoman Praktis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta halaman 4) diambil dari Supariasa, 2002, Penilaian Status Gizi:EGC)

Sebagai contoh BB kamu adalah 45 kg, TB kamu adalah 158 cm. Maka perhitungannya adalah sbb:

IMT: 45 : 45 : 18

1,58 x 1,58 2.5

Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tubuh kamu tergolong kurus sehingga kamu harus naikin BB kamu hingga mencapai 46,25 kg – 62,5 kg.

Contoh lain misal BB kamu 72 kg dan TB kamu adalah 160 cm. Maka perhitungannya adalah:

IMT: 72 : 45 : 28,125

1,6 x 1,6 2,56

Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tubuh kamu mengalami kelebihan BB, sehingga kamu memang harus nurunin BB hingga mencapai 48kg-64kg.

Sekarang coba kamu timbang BB kamu dan Ukur TB kamu.

Kalau udah, coba deh hitung berapa IMT kamu.

Oya, untuk penghitungan menggunakan IMT ini, berlaku untuk kamu yang berusia ≥ 18 tahun. Sedangkan untuk yang kurang dari 18 tahun bisa mengguanakan skala normogram berikut:

Gambar dari www.fegato.it

Sudah selesai? Berapa hasilnya?

Nah, setelah kamu tahu keadaan tubuh kamu melalui IMT ini, maka sudah saatnya kamu evaluasi dan perbaiki pola makan kamu. Jangan makan sembarangan dan janagn pula diet sembarangan. Karena kedua hal tersebut bisa berdampak kurang baik pada kesehatanmu.

lihat juga ukht.wordpress.com

DASIPENA (Pemuda Siaga Peduli Bencana Kab. Pekalongan)

Pada pertengahan Juli kemarin, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk pemuda. Pelatihan yang diselenggarakan serempak di Jawa Tengah ini didikuti oleh beberapa elemen pemuda meliputi: gelombang 1 => Mahasiswa Kesehatan, Pramuka, Tagana, dan Pemuda dari pesantren. untuk di Kabupaten Pekalongan sendiri diikuti oleh: Mahasiswa STIKES MUhammadiyah Pekajangan yang berjumlah sekitar 35 orang, Tagana kab. Pekalongan 5 orang dan Pramuka 5 orang. sedangkan gelombang ke dua diikuti peserta dari pesantren.

pelatihan DASIPENA pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan pemuda-pemuda yang siap siaga dan peduli terhadap bencana yang kerap terjadi di Indonesia. kita sadar bahwa selama ini Indonesia sering `ketiban bencana` dan bencana itu hampir selalu memakan korban nyawa. jumlah korban semakin besar ketika pemuda dan (orang-orang) yang berada di seputar bencana itu tidak mengetahui tentang penanganan bencana. berdasarkan ini, maka upaya pemerintah mengadakan pelatihan DASIPENA sangat tepat dan bermanfaat (semoga). karena dalam pelatihan itu, kita mendapatkan materi-materi dan simulasi yang memang langsung berkaitan dnegan kejadian bencana itu.

Berikut beberapa link yang berisi materi pelatihan DASIPENA (Pemuda Siaga Peduli Bencana) Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan (Juli 200 8) yang bisa didownload dan insyaAlloh bermanfaat

1. Bantuan Dasar Hidup (Airway, Breathing, Circulation ) http://rapidshare.com/files/154799349/ABC.ppt

2. Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat http://rapidshare.com/files/154807467/AWAM-MANAJEMEN_BENCANA_BERBASIS_MASYARAKAT.ppt

3. Gawat Darurat Khusus http://rapidshare.com/files/154811452/GAWAT_DARURAT_KHUSUS.ppt


4. Sistem Pelayanan Gawat Darurat terpadu (SPGDT) http://rapidshare.com/files/154811755/SPGDT.ppt

5. Sistem Respirasi(Pernafasan) Manusia http://rapidshare.com/files/162333560/SISTEM_RESPIRASI__MANUSIA.doc.html

6. Sistem Saraf http://rapidshare.com/files/162334115/SISTEM_SARAF.doc.html

7. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah) MAnusia http://rapidshare.com/files/162334430/SISTEM_SIRKULASI__MANUSIA.doc.html

8. Anatomi Tubuh Manusia http://rapidshare.com/files/162335410/AWAM_Anatomi.ppt.html

9. Awam Cedera Medik http://rapidshare.com/files/162335969/AWAM-CederaKomplit.ppt.html

10. Resusitasi Jantung PAru http://rapidshare.com/files/162336382/RJP.ppt.html

11. First Responder Medik http://rapidshare.com/files/162336555/FIRST_RESPONDER_MEDIK.ppt.html

12. Sistem Komando dalam Kecelakaan/ Kegawatdaruratan http://rapidshare.com/files/162337038/AWAM-_INCIDENT_COMMAND_SYSTEM.ppt.html

13. RHA http://rapidshare.com/files/162337090/RHA.ppt.html

14. Transportasi dan Evakuasi http://rapidshare.com/files/162337691/TRANSPORTASI_DAN_EVAKUASI.ppt.html

15. Perdarahan http://rapidshare.com/files/162338600/AWAM-perdarahan.ppt.html

Sebagai catatan, jangan sampai pemerintah merasa puas hanya dengan pelatihan DASIPENA ini dalam hal penanggulangan bencana. karena pada dasarnya, yang lebih penting dari semua itu adalah: kerjasama dari berbagai elemen dalam mengupayakan pencegahan bencana tersebut. baik pencegahan secara MOral (yang utama), maupun secara Material.

NB: Bagi siapapun yang mau mendownload materi-materi di atas silahkan. asalkan materi tersebut digunakan sebagaimana mestinya. tapi, mohon dicantuman sumbernya ya, yaitu dari `DINAS KESEHATAN Kab Pekalongan dalam Pelatihan DASIPENA`

Terimakasih sebelumnya…

Perayaan Hari Ibu di Era IMD dan ASI Eksklusif

rame2-keluarga2rame2-keluarga1Ibu adalah sosok yang paling berjasa dalam kehidupan manusia. Ibu merupakan orang terpenting dan terdekat yang pernah ditemui oleh manusia. Tak heran jika saat ini lahir beratus-ratus syair, ungkapan dan kata-kata bijak terkait keberadaan Ibu. Coba kita tilik pada sebuah syair lagu anak berikut:

Kasih Ibu kepada beta

Tak terhingga sepanjang massa

Hanya menberi, tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia

Indah bukan? Ya, syair tentang Ibu memang selalu indah.

Kemudian mari kita tengok sebuah pepatah klasik berikut:

Kasih Ibu sepanjang jalan. Kasih anak sepanjang galah

Memang, jika kita berbicara masalah Ibu terasa tak akan ada habisnya. Apalagi ketika tanggal 22 Desember tiba, maka sosok yang satu ini seakan menjadi ikon tak ternilai harganya. Tanggal yang disebut-sebut sebagai perayaan hari Ibu ini terasa menjadi momen yang tepat bagi seorang anak untuk menunjukkan bhakti cintanya pada seorang Ibu.

Sebagai contoh, seorang anak yang semula tidak pernah membelikan sesuatupun kepada ibu mendadak belanja sekeranjang cokelat dan setangkai bunga yang kemudian dipersembahkan kepada bunda tercintanya. Seorang anak yang tak pernah sekalipun mencium tangan keriput Ibu mendadak menciumi seluruh wajah, tangan sampai pada kakinya. Seorang anak yang biasanya sewot ketika diajak berbincang oleh Ibu mendadak berucap dengan lembut “Mom, I Love You…”.

Ya, hari Ibu memang indah. Hari Ibu mengingatkan kita pada jasa seorang Ibu yang luar biasa besarnya kepada kita (para anak). Meskipun penulis kurang setuju ketika hari Ibu diskalekkan hanya pada tanggal 22 Desember saja. Karena pada dasarnya setiap hari adalah hari Ibu, dimana kita hendaknya selalu mengingat dan berusaha membalas jasa Ibu kita.

Di dalam www.wikipedia.org hari Ibu diartikan sebagai hari di mana kaum perempuan dimanja dan dibebaskan dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Berbeda dengan di Amerika, dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu atau Mother’s Day diperingati setiap bulan Maret.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, surprise party bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

(diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ibu)

Perayaan Hari Ibu di Era IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

`Tuhan telah menyediakan sumber kehidupan sejak dia lahir, biarlah buah hati anda menemukannya sendiri`

Itulah tulis dr. Hj. Utami Roesli, SpA., MBA., IBCLC (seorang pakar dan pendiri Sentra Laktasi Indonesia) dalam cover bukunya yang berjudul `Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif` terbitan Pustaka Bunda tahun 2008. Sumber kehidupan yang dimaksud oleh Utami Roesli dalam kalimat di atas adalah `ASI (Air Susu Ibu) yang dihasilkan oleh kedua payudara Ibu`. Ini berarti bahwa Ibu-Ibu yang yang mempunyai bayi hendaknya langsung membiarkan bayinya mencari puting susu Ibu untuk kemudian menghisap ASI sesegera mungkin setelah proses kelahiran. Jika ini tidak dilakukan berarti Ibu tersebut seakan merampas hak buah hatinya. Jangan sampai Ibu mencari-cari alasan untuk tidak menyusui bayinya, kecuali jika memang ada indikasi medis sehingga proses pemberian ASI segera setelah melahirkan tidak bisa dilaksanakan.

Upaya pemberian ASI dengan membiarkan bayi merangkak di atas perut Ibu dan mencari puting susu sendiri segera setelah proses kelahiran dikenal dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD/Early Initiation). Istilah Inisiasi Menyusu Dini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an dan penelitian tentang IMD ini juga sudah ada sejak tahun-tahun tersebut. Pada tahun 1990 Dr. Lennart Righard dan seorang bidan Margareta Alade melakukan penelitian yang melibatkan 72 pasangan ibu-bayi baru lahir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menunda permulaan menyusu lebih dari satu jam dapat mneyebabkan kesukaran menyusu pada bayi. Pada tahun 1978 Sose dkk CIBA Foundation juga melakukan penelitian dengan hasil menunjukkan bahwa bayi yang diberi kesempatan menyusu dini dengan meletakkan bayi dengan kontak kulit ibu-kulit bayi setidaknya satu jam, hasilnya bayi-bayi tersebut lebih lama disusui. Tahun 2003 Fika dan Syafik dalam Journal Kedokteran Trisakti menuliskan bahwa dari penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan bahwa bayi yang diberi kesempatan menyusu dini, hasilnya delapan kali lebih berhasil ASI eksklusif daripada yang tidak diberi kesempatan IMD. Kemudian pada tahun 2006, Dr. Karen Edmond (Inggris) melakukan penelitian di Ghana terhadap 10.947 bayi yang lahir antara Juli 2003-Juni 2004. Hasil penelitian menunjukkan jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan kontak kulit ke kulit ibu (setidaknya selama satu jam) maka 22% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan. Jika menyusu pertama saat bayi berusia di atas 2 jam dan di bawah 24 jam pertama, tinggal 16% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan.

Semua Penelitian tentang IMD ini menunjukkan kepada kita, bahwa ternyata sesuatu yang kelihatannya sepele yaitu membiarkan bayi kontak dengan kulit Ibu, merangkak dan mencari puting susu Ibu segera setelah lahir ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Secara lebih rinci, manfaat IMD antara lain: Pertama, menurunkan resiko kedinginan (hipothermia). Kedua, menstabilkan pernafasan dan detak jantung bayi. Ketiga, memindahkan bakteri baik dari kulit Ibu ke saluran pencernaan bayi yang nantinya akan menyaingi bakteri jahat dair lingkungan. Keempat, meningkatkan bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi sehingga anak akan lebih nyaman dan kelak tumbuh menjadi manusia penyayang. Kelima, menghindari alergi dan gangguan pertumbuhan fungsi usus karena efek susu hewan/ susu formula. Keenam, bayi tidak mudah sakit. Selain itu juga bermanfaat bagi Ibu seperti mempercepat pengeluaran ari-ari (placenta) dan menghindari perdarahan setelah melahirkan. Perlu diketahui juga bahwa IMD yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI saja selama enam bulan (ASI Eksklusif) akan mengoptimalkan perkembangan otak sehingga anak akan lebih cerdas.

Langkah-langkah IMD sebenarnya tidak terlalu sulit. Yaitu begitu bayi lahir , bayi diletakkan di atas perut Ibu yang sudah dialasi kain kering. Kedua, keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya. Ketiga, tali pusat dipotong lalu diikat. Verniks (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Keempat, tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika perlu, bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya. Bayi dibiarkan mencari puting susu Ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu. Ayah didukung agar membantu Ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. Biarkan dalam posisi ini selama satu jam dan sampai bayi menemukan puting susu ibu dan berhasil menyusu untuk pertama.

Bila kita cermati, tekhnik IMD ini sebenarnya mudah. Akan tetapi di dalam praktiknya, sulit sekali untuk melaksanakan IMD. Kesulitan ini tidak terletak pada aspek tekhnis, tetapi lebih pada aspek sosial. Aspek sosial disini meliputi masyarakat yang belum banyak tahu tentang IMD (terutama Ibu yang mau melahirkan), tenaga penolong persalinan yang belum mengenal lebih jauh IMD, serta keengganan tenaga kesehatan untuk melakukan IMD karena berbagai alasan. Alasan (baik dari Nakes maupun Masyarakat) yang muncul sebagai penghambat dilaksanakannya IMD itu antara lain: takut jika bayi kedinginan, setelah melahirkan ibu mengalami kelelahan, minimnya tenaga kesehatan yang tersedia, kamar bersalin atau kamar operasi yang sibuk, Ibu harus dijahit, bayi harus segera dibersihkan, serta adanya kepercayaan dalam masyarakat bahwa colostrum (ASI yang pertama keluar) berbahaya untuk bayi. Padahal tidak seharusnya keadaan tersebut dijadikan alasan untuk tidak melakukan IMD, karena memang semua ada jalan keluarnya. Apalagi mengingat manfaat IMD yang luar biasa, maka sudah saatnya kita mengabaikan alasan-alasan tersebut dan mensiasati agar IMD tetap bisa dilaksanakan.

Terlepas dari alasan-alasan di atas, maka faktor Ibu dan keluarga juga sangat menentukan. Pengetahuan memadai tentang IMD bagi masyarakat dan keluarga sangat diperlukan. Terutama mengenai manfaatnya yang luar biasa, sehingga mereka termotivasi untuk melakukan IMD bagi calon anak yang akan terlahir kelak. Hal ini penting, karena bagaimanapun yang namanya keluarga ingin memberikan yang terbaik bagi si anak, terutama pada awal-awal kehidupannya. Dan yang terbaik bagi bayi di awal kehidupan tersebut adalah ASI.

Terkait dengan semua itu, hendaknya moment hari Ibu dijadikan sebagai moment untuk mensosialisasikan IMD berikut manfaatnya kepada masyarakat, terutama kepada Ibu-ibu agar mereka termotivasi untuk bisa memberikan yang terbaik untuk si buah hati. Jangan sampai para ibu membiarkan anaknya menjadi anak sapi dengan membiarkan anaknya diberi susu sapi di awal kehidupannya. Bagi Tenaga Kesehatan, Ibu-ibu maupun masyarakat secara umum yang sudah mengetahui tentang IMD, jadikan moment hari Ibu ini untuk berbagi pengetahuan dengan Ibu-ibu, terutama Ibu yang sedang hamil. Sehingga ketika proses persalinan tiba, si Ibu dapat meminta kepada tenaga kesehatan penolong persalinan untuk dilakukan IMD bagi bayinya. Bagi tenaga kesehatan yang bijak, hendaknya akan menuruti kemauan Ibu tersebut dengan berpedoman pada `Asuhan Sayang Ibu dan Bayi`.

Jadi, agar syair tentang Ibu tetap teralun indah, jangan jadikan Hari Ibu ini hanya sebagai hari dimana Ibu mendapat penghargaan dari anaknya saja, tetapi juga kesempatan bagi para Ibu memberi penghargaan kepada buah hatinya dengan semangat Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif. Karena kedua hal itu merupakan pemberian yang paling berharga sebagai bekal menghadapi kehidupannya kelak bukan?

Atau..Anda punya pendapat lain tentang perayaan hari Ibu? Atau merasa tidak perlu perayaan Hari Ibu dengan dikaitkan IMD dan ASI eksklusif ini?


Pekalongan, 15 Desember 2008

Kamis, 12 Februari 2009

Anak Anda Nakal? Siasati Yuuk…

By: Dewi ARyanti

Anak nakal, merupakan satu kata yang menyebalkan bagi sebagian orang dan banyak pula orang atau orang tua yang bingung untuk menghadapi masalah satu ini. Kenakalan anak bermacam macam versinya menurut orang, ada yang bilang seorang anak dikatakan nakal karena ia tidak mau disuruh makan, ada pula yang mengatakan anak nakal itu merupakan anak yang suka menjahili orang, dan ada pula yang mendefinisikan sebagai anak yang susah dibilangi.

Sebelum lebih jauh, marilah kita cari tahu dulu definisi “nakal” itu sendiri. Nakal adalah “suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dsb, terutama bagi anak-anak)” (KBBI, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php). Sehingga dari definisi ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa anak nakal adalah anak yang suka berbuat kurang baik, seperti tidak menurut, suka mengganggu, baik temannya ataupun orang di sekitarnya.

Nah, pertanyaan yang muncul sekarang adalah bagaimana cara menghadapi anak yang nakal? Kita semua tentunya sudah menyadari sekali bahwa betapa sulitnya menjadi orangtua yang baik itu. Hal yang paling sulit adalah bagaimana kita sebagai orangtua bisa mengendalikan emosi kita dalam mengasuh anak. Mungkin secara teori kita sudah banyak belajar melalui buku-buku ataupun seminar tentang perkembangan anak, tetapi begitu menghadapi anak kita yang ‘nakal’, hilanglah semua teori itu dari kepala kita.

Ketidakmampuan kita mengendalikan emosi kadang akan berakibat pada anak. Seperti misalnya kita akan memberikan hukuman fisik kepada anak, yang tentu saja akan berakibat buruk pada perkembangan sisi psikologis anak itu sendiri. Semua buku/informasi tentang cara mengajar disiplin kepada anak selalu menekankan untuk tidak boleh memukul atau memberikan hukuman fisik dalam melakukannya. Memang, mudah dikatakan, tapi cukup sulit untuk diterapkan.

Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa anak balita masih belum bisa memahami hubungan antara tindakannya yang ‘nakal’ (menurut orangtua) dengan pukulan yang diterimanya. Anak HANYA merasakan sakit karena dipukul tanpa tahu kenapa kok dipukul. Kalaupun si anak tidak lagi melakukan tindakan ‘nakal’-nya itu, hal ini bukan karena dia menyadari kenakalannya, tetapi lebih pada rasa takut akan dipukul lagi. Artinya, pukulan tersebut sama sekali tidak bisa mendisiplinkan anak atas kesadarannya sendiri ! Memukul tidak ada gunanya sama sekali bagi anak, KECUALI hanya memuaskan emosi orangtua.

Dalam menghadapi sikap anak yang ‘nakal’ dan tidak disiplin atau melanggar peraturan keluarga, para ahli perkembangan anak menyarankan untuk memberikan TIME-OUT kepada anak. Time-out disini sebenarnya kata halus untuk sebuah hukuman tetapi BUKAN hukuman fisik.

Time-out ini biasanya dalam bentuk menyuruh anak untuk duduk di sebuah kursi atau masuk ruangan tertentu dalam waktu tertentu. Panjang waktu yang paling efektif adalah disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, waktu time-out untuk anak usia 2 tahun adalah 2 menit, untuk anak usia 3 tahun adalah 3 menit. Time-out ini sangat efektif untuk menghukum anak yang suka memukul, merusak barang atau berkelakuan di luar batas sopan santun yang telah ditentukan oleh orangtua.

Setelah waktu time-out selesai, orangtua harus menjelaskan kenapa dia dikenai time-out, dan kemudian menasehati tentang perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh anak. Menasehati pada saat anak sudah tenang ini akan memberikan hasil yang sangat efektif, dibandingkan dengan nasehat pada saat setelah anak dipukul, apalagi pada saat anak menangis. Jadi, untuk menasehati anak yang efektif itu memang perlu waktu yang tepat, yaitu pada saat emosi anak sedang tenang. Menasehati (memarahi?) anak sambil berteriak, ditambah lagi pada saat emosi anak tinggi (mis. sedang menangis), sama sekali TIDAK akan membuahkan hasil apapun ! Kembali lagi ke masalah time-out, yang perlu diingat adalah bahwa time-out menjadi tidak efektif bila dilakukan terlalu sering atau untuk kelakuan anak seperti misalnya hanya karena anak tidak mau membereskan mainannya, dan sejenisnya.

Untuk orangtua yang terlanjur mempunyai kebiasaan memukul, cara yang cukup efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini adalah dengan sesering mungkin membaca tulisan tentang tidak baiknya memukul anak itu. Dengan membaca artikel seperti itu, kita akan diingatkan terus akan keburukan memberikan hukuman fisik. Letakkan saja buku/artikel tentang hal ini di atas meja kerja anda, dan pada saat waklu luang, lihat-lihat sebentar sambil refreshing :)
Mudah ‘kan ?

Terakhir kali, mari kita galakkan upaya untuk selalu menghindari kekerasan di dalam rumah tangga, demi masa depan buah hati kita tercinta dan masa depan bangsa Indonesia ! 1
Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa remaja yang nakal dan sering mengganggu orang lain ternyata sebagian besar mempunyai latar belakang dimana pada masa kecilnya mereka sering mendapatkan hukuman fisik dari orangtuanya. (110 8)

ANAKKU SEHAT, BERKAT ASI…

By:Yuliar Dwi Kurniasih

“ Aku anak sehat tubuhku kuat, karena ibuku rajin dan cermat, semasa aku bayi selalu diberi ASI, makanan bergizi dasn imunisasi….”

Masih ingat kan dengan syair lagu tersebut? Ya, untuk menjadikan anak yang sehat, memang diperlukan ketiga hal tersebut, yaitu ASI, makanan begizi dan imunisasi. Ditambah dengan olah raga, jadwal makan, dan rajin kontrol ke dokter untuk memantau tumbuh kembang anak. Akan tetapi pada kesempatan ini, saya akan membahas sedikit tentang ASI.

ASI yaitu kepanjangan dari air susu ibu. Sedangkan ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi pada usia 0 sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan atau cairan apapun.ya, ASI saja, hanya ASI!!? ASI yes!!

Banyak penelitian yang ‘hanya’ dilakukan untuk membuktikan bahwa ASI melindungi bayi dari berbagai macam penyakit. Karena di dalam ASI mengandung berbagai macam zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi. Terutama pada kolostrum yaitu ASI yang dihasilkan pada minggu pertama (cairanya berwarna kekuningan) yang mengandung zat – zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit. Selain melindungi dari penyakit, ASI juga dapat meningkatkan mencerdaskan. Karena, ASI mengandung AA dan DHA yang berfungsi untuk pertumbuhan otak dan untuk kesehatan mata( ketajaman mata ). Selain itu juga ASI mengandung kolesterol ynag cukup yang beguna untuk pertumbuhan jaringan saraf. Sedangkan kolin untuk meningkatkan memori( meningkatkan daya ingat ).

Menurut Manuaba (1999 : 152) dalam bukunya yang berjudul “ Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita “, dijelasakan tentang metode pemberian ASI yaitu :

Ø Memeberikan ASI sampai tetes terakhir pada payudara yang kanan dan kiri secara bergantian sehingga tidak terjadi bendungan/ pembengkakan.

Ø Memasukan putting susu hingga sebagian areola (bagian menghitam di sekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi. Sehingga air susu keluar dengan lancar dan menghindari terjadinya luka pada putting atau yang sering disbut dengan ‘putting lecet’.

Ø Perlukaan putting susu harus segera dibati untuk mencegah terjadinya abses(luka yang meradang) pada payudara.

Ø Bila terjadi pembengkakan/ pembendungan air susu, sebaiknya jangan dibuang, bisa diletakkan ke dalam cangkir/ gelas atau botol tapi jangan berikan dengan botol. Karena dapat menyebabkan bayi menjadi bingung putting (tidak mau menyusu karena sudah terbiasa dengan dot/botol).

Banyaknya kandungan gizi yang terdapat dalam ASI, sehingga sangat sayang bila harus dibuang walaupun setetes saja. Hanya setetes saja itu sangat berharga bagi masa depan anak. Selain ASI memberikan banyak manfaat bagi bayi, ASI juga memberikan manfaat bagi ibunya, antara lain mencegah teradinya perdarahan, mempercepat proses pengembalian rahim ke bentuk semula, memepercepat penyembuhan luka jahit(bila ada), memperbanyak produksi ASI, melncarkan produksi ASI. Nah, agar program menyusui berhasil dengan maksimal, maka perlu dilakukan ‘manajemen laktasi’ sejak kehamilan, saat bersalin, dan sesudah melahirkan. Ditambah lagi, proses menyusui tidak sekedar memberikan makan tapi juga mendidik dan memenuhi kebutuhan psikososial. Menyusui merupakan stimulasi bayi dari berbagai aspek kecerdasan anak karena melibatkan kontak mata, komunikasi yaitu dengan cara mengajak bayi berbicara, serta kedekatan emosi ketika bayi dipeluk, dielus, dan disentuh oleh ibu yang semuanya itu untuk memberikan yang terbaik untuk bayinya.

Dalam hal ini, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan manfaatnya sangat berpengaruh. Terkait dengan pengetahuan ibu, tenaga kesehatan terutama bidan yang termasuk juga kader – kader kesehatan, memberikan informasi tentang ASI dan manfaatnya sangatlah berpengruh terhadap sukses tidaknya program menyusui. Oleh karena itu, untuk mencapai agar program menyusui berhasil maksimal informasi itu harus sampai kepada ibu. Informasi tersebut tidak hanya diberikan kepada ibu saja melainkan juga suami serta keluarga. Supaya kelurga juga tahu mendukung program tersebut. Sehingga tercipta penerus bangsa yang sehat- sehat dan juga cerdas.

Jadi, untuk menciptakan anak yang sehat dan cerdas diperlukan perawatan yang ekstra. Dimulai sebelum ibu hamil, saat hamil, bersalin dan juga setelah bayi lahir. Perwatan bayi setelah lahir salah satunya dengan memberikan ASI. Pemberian ASI ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan ibu, kemauan ibu dan juga informasi yang di peroleh ibu dalam hal ini informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan.(110 8)

Menstruasi Itu Nikmat…Benarkah?

By: ShE-CoM

Menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk hamil serta melahirkan anak walaupun sebenarnya masíh rentan terhadap resiko. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun, tergantung dari berbagai faktor misalnya status gizi, berat badan, tinggi badan, dan kesehatan wanita.

Panjang rata-rata daur menstruasi sekitar 28 hari, walaupun hal ini tidak berlaku sama pada setiap wanita, terkadang siklus terjadi berkisar antara 21 hingga 35 hari tergantung pada berbagai hal termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut. Dan proses pengeluaran darah haid biasanya berlangsung antara 3-7 hari.

Proses penerimaan terhadap menstruasi pada masing-masing individu berbeda. Wanita yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman dari tingkah laku mereka yang buruk. Mereka yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh yang normal, dapat mengalami rasa malu dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi diketahui sebagai proses yang normal, perasaan kotor bisa tinggal sampai dewasa. Tapi banyak juga wanita yang menganggap menstruasi sebagai proses yang alamiah dan hanya terjadi pada wanita.

Meskipun begitu, banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan selama beberapa hari menjelang menstruasi datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore atau nyeri pada saat menstruasi. Gejala-gejala dari dismenore misalnya payudara nyeri dan bengkak, serta mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti kram, sakit kepala, gelisah, letih, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering menyebabkan depresi dan kemarahan.

Sikap terhadap menstruasi berbeda pada setiap masyarakat. Ada masyarakat yang memandang wanita yang sedang mengalami menstruasi itu kotor dan tercemar sehingga tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan karena takut akan ikut tercemar. Namun masyarakat lain menganggap bahwa menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya. (110 8)

ANDA Malas? Coba Deh Simak Ulasan Berikut…

By: Kurniawati

Malas adalah penyakit mental. Siapapun yang dihinggapi rasa malas, sukses pasti jauh dari gapaian. Rasa malas sebenarnya merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas kinerjanya akan kacau dan ini jelas sangat merugikan. Umumnya sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan tidak pernah datang pada orang yang malas. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas jelas tidak akan pernah maju.

Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai
sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.

Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan. Rasa malas jenis yang satu ini relatif lebih bisa ditanggulangi. Nah, bagaimana cara mengatasinya? Berikut kiat-kiatnya:

Inilah kiat-kiat mengatasi malas :

1. Membuat Tujuan

Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang ingin diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup.

Di sinilah pangkal persoalannya. Tanpa tujuan, solusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluri dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah pada nasib. Dalam keadaan seperti ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu.

Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), dia harus membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh komitmen; “pada ulang tahun yang ke …. saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, mencapai gelar S-2, memiliki rumah dan mobil, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.”

2. MengasahKemampuan
Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat solusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi.
Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan-tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Contoh: jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak sekarang aktivitas-aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, memiliki gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur yang benar. Aktivitas-aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan menumbuhkan semangat.

Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktivitas-aktivitas pembelajaran, komitmen akan semakin melemah, semangat turun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Pada titik ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat sudah tidak memiliki arti lagi.

3. PergaulanDinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sangat mempunyai pengaruh. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan,dan negatif thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas yang sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas justru dapat semakin menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada psimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.

Jika rasa malas mulai menyerang, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya yang umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain menjadi ikut tergerak.

4. Disiplin Diri

Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menerapkan disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal yang dapat kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia serin malas-malasan?

Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya.. Dan pekerja yang tidak disiplin pasti mudah jadi sasaran PHK. Jika kita lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada kita.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut.

Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.(110 8)

Global Warming: Oh Bumiku…!

By: Rosiana Prima Rianti

Bumi kita memiliki atmosfer yang berfungsi untuk melindungi manusia dari pancaran sinar matahari, yaitu dengan menyerap radiasi matahari langsung, sehingga yang sampai ke bumi dapat sesuai dengan kebutuhan manusia. Atmosfer tersusun dari berbagai komponen gas, antara lain Nitrogen, Hidrogen, Oksigen, Ozon, Karbon, dan gas-gas lain dalam jumlah yang sesuai, sehingga tercipta keseimbangan untuk kehidupan manusia.

Tak dapat dipungkiri, seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia dapat menciptakan berbagai produk yang dapat menunjang dan mempermudah kehidupan manusia, seperti mesin pabrik, kendaraan bermotor, AC, Lemari Es, dan produk-produk lain.

Namun sayangnya, kita sebagai manusia cendrung lebih mementingkan diri sendiri menikmati kemudahan tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan kita. Dan kita tidak sadar, bahwa kelalaian kita itu telah menyebabkan kerusakan besar di bumi yaitu terjadinya “GLOBAL WARMING“ atau pemanasan.

Salah satu penyebab pemanasan global adalah kadar gas karbon dioksida di atmosfer yang berlebihan yang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah O2. Sumber terbesar gas ini berasal dari pembakaran fossil fuel seperti minyak tanah, premium, solar, batu bara, asap rokok dan lain-lain. Belum lagi penebangan hutan liar dan pencemaran air laut menyebabkan jumlah oksigen di atmosfer menjadi berkurang. Dan semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan makin banyaknya penduduk dunia dari tahun ke tahun, otomatis kebutuhan energi pun makin bertambah.

Tidak hanya itu, lemari Es, AC, tempat tidur busa dan parfum beralkohol juga mengandung FREON yang dapat merusak ozon. Padahal kita tahu ozon berfungsi untuk melindungi manusia dari pancaran sinar Ultra Violet ( UV ). Apabila lapisan ozon ini berlubang, maka manusia akan terpancar sinar UV setiap hari dan tentu saja ini dapat menyababkan kanker kulit yang sangat berbahaya.

Dampak pemanasan global sangat besar. Jika suhu di bumi terus naik, maka es di kutub akan mencair dan terjadilah penigkatan volume air laut. Bila dibiarkan, lama - kelamaan pulau - pulau di dataran rendah akan tenggelam tertutup air laut.

Iklim bumi makin kacau akibat makin pekatnya gas rumah kaca (karbondioksida) di atmosfer. Musim panas makin menyengat dan musim hujan tak terkendali, hal ini menyebabkan bencana banjir dan badai tak dapat di hindarkan lagi.

Suhu yang sangat panas menyebabkan penguapan sumber air yang berlebihan sehingga di musim kemarau banyak sungai – sungai yang kekeringan. Jika kadar karbon dioksida terus meningkat dan oksigen semakin berkurang, maka dampak yang paling berbahaya dari pemanasan global adalah kepunahan dari sebagian besar ekosistem di dunia termasuk manusia.

Lalu, apakah ada yang dapat kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global?

Jelas ada! Pertama, mengurangi pemakaian fossil fuel sebanyak-banyaknya. Misalnya, mengganti sumber energi dari fossil fuel dengan sumber energi matahari, panas bumi, angin, gelombang laut, dan energi nuklir. Jika sumber-sumber energi tersebut dimanfaatkan maksimal, niscaya udara makin bersih dan sedikit gas karbon dioksida. Ini akan mengakibatkan suhu di bumi makin sejuk.

Kedua adalah penghijauan kembali lahan-lahan di permukaan bumi, termasuk penggalakan reboisasi hutan. Makin tipisnya jumlah pepohonan di permukaan bumi, berakibat makin sedikitnya pohon yang bisa mengubah gas karbon dioksida menjadi gas oksigen yang amat dibutuhkan makhluk hidup. Penghijauan termasuk di wilayah tandus seharusnya menjadi proyek global untuk mengantisipasi datangnya global warming dengan segala implikasinya.

Ketiga adalah dengan mengurangi penggunaan AC, lemari es, dan parfum beralkohol dengan produk yang lebih aman agar penipisan ozon tidak semakin luas. Dan yang tidak terlupakan, hindari budaya merokok karena jika 100 juta orang saja merokok, bisa dibayangkan seberapa banyak asap polusi yang dihasilkan.

Jika semua manusia di seluruh bumi bersatu untuk mengatasi fenomena global warming tersebut, niscaya ancaman bahaya mengerikan dapat dihindarkan. Persoalannya, maukah setiap negara dan bangsa bekerja sama untuk menyelamatkan bumi?

Sumber:

http://nadaegan.blogspot.com/2006/08/my-best-people.html

http://www.indonesiaindonesia.com/karlina-maryadi

http://wongtmgloveaworld.blogspot.com