HEMAT DAN CERDAS YUK


Kamis, 12 Februari 2009

Remaja Lesu, Remaja Kurang Darah?

By: Ika Kusumaningrum

Wajah kelihatan pucat, badan sering lesu, jantung berdebar – debar, kadang terasa sesak nafas, dan adakalanya telinga berdengung, ini semua merupakan sebagian penyebab anemia atau penyakit kurang darah. Kondisi ini bisa bertambah parah bila asupan makanan tidak memenuhi gizi yang cukup. Hasil pemeriksaan darah normalnya pada wanita 11,5 - 16 g %, pria 13,5 – 18 g %. Penyakit kurang darah ini memang cukup banyak terjadi pada remaja putri. Kebanyakan karena mereka kurang mengindahkan faktor makanan sehari – hari yang bergizi atau takut badannya gemuk. Akibatnya, asupan tidak sebanding dengan energi yang harus mereka keluarkan untuk melakukan bernagai aktivitasnya alias tekor . Belum lagi setiap bulan mereka mengalami haid.

Kurang Oksigen

Sumsum tulang belakang merupakan “pabrik” butir darah merah atau eritrosit. Tugas darah adalah membagi – bagi oksigen dari paru – paru ke jaringan – jaringan tubuh. Pembentukan sel darah merah sangat tergantung pada hormon alami yang disebut eritroprotein ( yang dibuat dan dikeluarkan oleh ginjal ). Jumlah sel darah merah seseorang dapat diukur atau diperkirakan berdasarkan hematokrit atau hemoglobinnya.

Orang yang menderita anemia berarti tidak mempunyai cukup oksigen dalam darahnya, sehingga menimbulkan gejala rasa lesu, jantung berdebar – debar, kadang terasa sesak nafas.

Saat jumlah butir darah merah dalam tubuh kurang, tubuh berusaha mengimbanginya dengan menekan kerja jantung. Ketika jantung kita berdebar lebih keras, berarti lebih banyak darah dan oksigen terpacu keluar. Sementara paru – paru pun akan bekerja keras agar oksigen yang diperoleh lebih banyak. Akibatnya, sebagian pembuluh darah akan melebar agar darah yang mengandung oksigen masuk ke dalam jaringan tubuh. Sebagian pembuluh darah lain malah mengecil agar mampu mempertahankan oksigen.

Redistribusi darah demikian itu menyebabkan kita tampak pucat dan kulit lebih dingin kalau diraba. Bila aktivitas tubuh kita makin bertambah, maka tubuh pun semakin memerlukan tambahan oksigen, sehingga menyebabkan kita terasa lesu, lemas, dan mudah lelah.

Sementara pertumbuhan fisik kaum remaja sangat dipengaruhi oleh perubahan hormonal, kognitif, serta emosi sehingga dibutuhkan makanan yang bergizi untuk mencukupi kebutuhan energinya. Para remaja sekarang ini kebanyakan lebih tergiur dengan makanan yang lagi ngetren, yang celakanya sebagian besar hanya mengandung kadar lemak yang tinggi sehingga tidak mengacu pada pola makan yang mencukupi asupan zat gizi optimal.

Berikut ini adalah tips yang bisa digunakan oleh para remaja :

· Makan makanan yang utama secara teratur.

· Pilih makanan camilan yang mengandung zat gizi seimbang, contohnya singkong goreng, tempe goreng lebih baik daripada snack berbumbu penyedap.

· Ingat, banyak camilan hanya mengandung kadar kalori, lemak, kolesterol, serta gula yang tinggi. Jagalah berat badan dalam kondisi batas normal. Menurunkan berat badan hendaknya dilakukan secara bertahap, tidak drastis.

· Biasakanlah makan pagi sebelum berangkat kuliah. Paling tidak segelas susu di tambah dengan sebutir telur rebus. Makan pagi akan meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan materi pelajaran.

· Makanan hendaknya mengandung aneka ragam kandungan zat : zat tenaga ( karbohidrat ), zat pembangun ( protein ), dan zat pengatur ( vitamin dan mineral ). Jangan lupa melengkapinya dengan sayuran dan buah – buahan.

· Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan yang dimakan hendaknya yang aman dikonsumsi.

· Makan – makanlah sumber zat besi seperti bahan makanan hewani, kacang – kacangan, sayuran hijau. Khusus para remaja putri perlu asupan zat besi yang cukup karena setiap bulannya mengalami haid.

· Jangan terlalu mudah temakan bujukan iklan dalam memilih makanan.

· Minumlah air putih yang besih dan aman sekurang – kurangnya 2 liter atau 8 gelas.

· Membiasakan membaca label makanan yang dikemas ( tanggal kadaluarsa dan kandungan bahan didalamnya ).

· Menghindari minuman beralkohol, obat – obatan terlarang dan rokok.

· Melakukan olahraga secukupnya.

· Istirahat dan tidur cukup terutama sehabis melakukan aktivitas yang cukup berat.

(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar