HEMAT DAN CERDAS YUK


Kamis, 20 Januari 2011

Organisasi, why not?


By. Desi Susanti
Pagi ini di Kampus sebuah universitas Islam di Bandung tampak begitu lenggang paling hanya ada beberapa mahasiswa saja yang sedang sibuk berdiskusi dan ada juga yang asyik kongkow gak jelas.
“ Sya’..kamu kok kelihatan lemes sih? “ tanya syifa pada seorang gadis yang duduk termenung disebelahnya
“ aku bosen fa..kampus kita tuh ajib banget yah, masa isinya harim semua gak ada yang buat cuci mata!” jawab tasya murung
Kampus mereka memang berbeda dengan kampus lainnya. Kampus ini memiliki dua gedung khusus wanita dan satunya untuk pria seperti layaknya sekolah-sekolah islam pada umumnya. Kebijakan ini diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“ Astaghfirullah Tasya, kamu kuliah disini itu buat nyari ilmu atau yang lain?”
“ ya emang sih buat nyari ilmu, tapi apa kamu gak bosen tuh tiap hari kuliah ketemunya cewek terus ?”
“ ya gak lah, kan aku punya selingan selain kuliah, aku kan ikut organisasi kampus, disitu aku bisa mencurahkan semua unek-unek aku, buat mengasah ide dan kreatifitas, jadi kita gak bakalan bosen, karena selalu berkarya, kamu mau ikut?” kata Syifa
“organisasi...? sorry yach...aku gak tertarik tuch, lebih baik aku chatting..” Jawab tasya sambil beranjak pergi meningalkan syifa
Sejak saat itu Tasya menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk chatting sedangkan syifa tetap aktif dalam organisasinya. 4 bulan kemudian...Tasya mulai bosen dengan chatting,ia mulai tidak semangat saat ada waktu luang.
“Assalamualaikum syifa...” Sapa Syifa
“Eh,waalaikumsalam fa...kamu dari mana?” Tanya Tasya sambil melihat tumpukan buku yang dibawa syifa.
“ini sya...anak-anak BEM mau ngadain kegiatan amal.” Jawab Syifa sambil meletakkan kardus.
“Kegiatan apa fa? Apa kamu tidak capek ikut kegiatan-kegiatan yang diadakan BEM?”
“alhamdulilah rasa capekku sirna begitu saja karena aku melakukannya dengan hati, bagiku organisasi itu obat hati dan merupakan guru yang paling baik.” Jawab Syifa sambil menatap Tasya yang merasa bingung.
“guru? Guru apa? Ikut organisasi itu membuat kita rugi..” tegas Tasya tak mau kalah.
Syifa tersenyum mendengar jawaban sahabatnya yang masih begitu awam dengan organisasi.
“ gimana kalau sekarang Kamu ikut Aku...?” ajak Syifa.
“ mau apa?” tanya Tasya
“akan kutunjukkan apa arti organisasi?” balas Syifa
Tasya pun mengikuti Syifa dalam kegiatan amal hari itu. Walau awalnya ogah-ogahan tapi lama kelamaan Tasya tampak mulai terbiasa dan mulai terhanyut dalam acara amal. Sudah hampir jam 5 sore. Acara amal sudah selesai. Panitia lain tampak sedang sibuk berbenah untuk mengemasi barang-barang yang sudah tidak digunakan. Syifa mendekati Tasya yang sedang duduk sambil minum air mineral dan menyeka keringat yang mengucur.
“Sya...”sapa Syifa sambil menyentuh bahu Tasya.
“hai fa...” jawab Tasya.
“gimana? Kamu sudah tau belum asyiknya organisasi?” tanya Syifa.
Tasya mengangguk sambil tersenyum.
“fa sekarang aku tau semua maksud ucapan kamu. Kamu benar Fa, organisasi memang guru terbaik karena dalam organisasi kita belajar tentang sesuatu yang tidak diajarkan dalam perkuliahan. Walau capek tapi ada perasaan bahagia dan puas karena ternyata kita bisa melakukan sesuatu yang berguna.” Jawab Tasya
“aku senang karena kamu sudah memahami apa yang aku harapkan tadi. Lagipula saat organisasi kita gak cuma belajar tapi juga beribadah sya.....” jelas Syifa
“ Thank’s a lot for everithing fa..” ucap Tasya
“it’s okey..jadi....?” balas Syifa
“jadi apa?” tanya Tasya bingung
“ gimana tentang tawaranku supaya kamu ikut bergabung dalam organisasi?” balas Syifa
“organisasi....!! why not ??” jawab Tasya sambil tersenyum.
Sejak hari itu Syifa dan Tasya menghabiskan waktu luang mereka untuk organisasi, tapi kuliah tetap nomero uno (nomor satu). Terkadang mereka juga belajar bersama. Organisasi oke, studi no problem donk....
Jadi silahkan berorganisasi, tapi tugas utama kamu adalah belajar. Akan lebih indah bila organisasi, belajar dan bersahabat berjalan seirama.


The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar